Selasa, 20 September 2011

Mirwan Amir

Wakil Ketua Banggar dari Fraksi Partai Demokrat Mirwan Amir bungkam saat ditanya soal dugaan aliran dana ke Badan Anggaran DPR terkait sejumlah kasus korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Tadi kan sudah dijelaskan," kata Mirwan singkat seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (20/9/2011). Sebelumnya, Ketua Badan Anggaran DPR Melchias Markus Mekeng juga enggan mengomentari soal tuduhan ini.

Mirwan bersama pimpinan Banggar lainnya yakni Mekeng, Oli Dondokambey (Fraksi PDI-Perjuangan), dan Tamsil Linrung (Fraksi Partai Keadilan Sejahtera) diperiksa KPK sebagai saksi terkait kasus dugaan suap program Pembangunan Percepatan Infrastruktur Daerah (PPID) Transmigrasi di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Sebelumnya, Farhat Abbas, kuasa hukum tersangka Dharnawati mengungkapkan, kliennya dimintai uang untuk Banggar dan Kementerian oleh dua tersangka lain yakni Sekretaris Dirjen di Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KT) Kemennakertrans I Nyoman Suisnaya serta Kepala Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan Dirjen P2KT Dadong Irbarelawan.

Uang tersebut, katanya, merupakan syarat jika PT Alam Jaya Papua yang diwakili Dharnawati ingin mendapat proyek di Kemennakertrans. Nama Mirwan juga disebut-sebut dalam kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games yang melibatkan Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat sebagai tersangka.

Nazaruddin menuding aliran dana sebesar Rp 9 miliar terkait proyek wisma atlet senilai Rp 191 miliar mengalir ke sejumlah anggota Banggar yakni Mirwan, Angelina Sondakh (Fraksi Partai Demokrat), dan Wayan Koster (Fraksi Partai PDI-Perjuangan).

Nazaruddin juga menyebutkan, pimpinan Banggar lain juga turut menerima uang wisma atlet. Saat dikonfirmasi soal pernyataan Nazaruddin itu, Mirwan bungkam. "(Tadi di penyidik KPK) masalah Kemennakertrans yang ditanya, (soal) pembahasan APBN-nya bagaimana," kata dia.

Selanjutnya, Mirwan mengacuhkan pertanyaan para pewarta dan langsung meluncur ke dalam Suzuki APV Silver, meninggalkan Gedung KPK. Demikian catatan online Setan Internet yang berjudul Mirwan Amir.

Jumat, 09 September 2011

korban penculikan

Ping dari Setan Internet untuk keyword Jasa Export Import dalam topik korban penculikan. Rafiel,5, siswa salah satu taman kanak-kanak di Kota Makassar, menjadi korban penculikan, Rabu (7/9). Bocah yang beralamat di Jalan Sungai Saddang, Makassar, ini ditemukan salah seorang sopir truk di pinggir hutan di wilayah Kabupaten Maros, pada Rabu, pukul 20.00.

Anak malang ini lalu dibawa ke Polsek Libureng pada malam itu juga sekitar pukul 23.00. Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Libureng AKP Kaharuddin mengatakan, saat diantar sopir, ditemukan sejumlah luka di bagian lengan dan lutut korban. Dia diduga memanjat tebing dan naik ke jalan raya saat meloloskan diri. Lokasi penemuan korban, yakni hutan yang berada di antara tebing curam.

Jarak Makassar dengan lokasi korban ditemukan berkisar 70 kilometer. “Saya lupa tanya nama sopirnya, tapi dia mengaku menemukan korban di pinggir jalan di tepi hutan di Maros,”ujar Kapolsek, kemarin. Menurut Kapolsek, sesuai pengakuan korban, dia dijemput salah seorang sopir di sekolah.

Penjemputnya mengaku bahwa dia teman bapaknya.Setelah itu, dia dibawa kabur sampai kemudian ditemukan di hutan Maros. Kapolsek lalu menghubungi kepolisian di Makassar untuk mengoordinasikan mengenai anak yang ditemukan itu.

Saat yang sama, Polrestabes Makassar juga sudah menerima laporan tentang anak yang hilang. Korban lalu dijemput empat anggota Polrestabes Makassar. Orang tua korban, Ponco, juga ikut menjemput anaknya di Libureng.“Korban yang menjemput dan sudah dibawa ke Makassar,”katanya. Demikian catatan online Blog Setan Internet yang berjudul korban penculikan.