Selasa, 12 Juni 2012

Kasus Wa Ode Nurhayati

Kubu terdakwa kasus suap alokasi dana penyesuian infrastruktur daerah dan tindak pidana pencucian uang, Wa Ode Nurhayati, telah menyiapkan sejumlah saksi meringankan.

"Kalau saksi meringankan sudah disiapkan dalam persidangan ini. Kami akan meminta hakim untuk menghadirkan Bapak Menkeu dan ini bukan saksi meringankan tapi yang nyata-nyata mengetahui adanya satu perbuatan dan pelanggaran," kata Kuasa Hukum Wa Ode, Nur Zainab, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu 13 Juni 2012.

Menurut Zainab, dalam hukum acara, pihak terdakwa diperbolehkan hakim untuk memanggil seseorang baik itu atas permintaan penasehat hukum, penuntut umum, dan hakim sendiri. "Saya yakin, jika pemeriksaan berjalan, beliau pasti dihadirkan. Surat Menteri Keuangan kan salah satu yang diperiksa kemarin, jadi relevan kalau dia dihadirkan," ujarnya.

Selanjutnya, kubu Wa Ode juga meminta untuk menghadirkan Ketua DPR Marzuki Ali. Nur Zaenab beralasan karena perkara ini bermula saat Marzuki minta PPATK untuk membongkar rekening Wa Ode dan itu melanggar hukum dan melanggar Undang-undang.

Sebelumnya, dalam pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Wa Ode juga meminta Menkeu Agus Martowardojo menjadi saksi meringankan baginya.

Namun permintaan itu ditampik Agus. "Pertimbangan saya adalah Bu Wa Ode saat ini adalah tersangka untuk kasus korupsi. Jadi saya tentu akan memilih untuk tidak menjadi saksi bagi seorang yang sekarang berstatus tersangka kasus korupsi," kata Agus di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 10 Mei 2012.

Menurut Agus, penolakan untuk menjadi saksi itu diperbolehkan oleh hukum. "Saya sebagai pribadi merasa kalau seandainya Bu Wa Ode sedang menjadi tersangka, saya bukanlah figur yang ingin menjadi saksi bagi kepentingan beliau," ujarnya.

Meski demikian, Agus menegaskan bersedia bersaksi jika yang meminta adalah instansi hukum. "KPK memerlukan apa saja, saya akan dukung. Saya akan hadir," ujarnya.

Kamis, 07 Juni 2012

Bakal Calon Wakil Gubernur Sulsel Aziz Qahhar Mudzakkar

Setelah fokus dengan tugas anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Jakarta, bakal calon Wakil Gubernur Sulsel Aziz Qahhar Mudzakkar kembali melanjutkan road show menggalang dukungan ke sejumlah pelosok, mulai hari ini.

Rencananya, Kabupaten Takalar akan menjadi daerah pertama yang digarap oleh pasangan dari Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin ini. Di Takalar,Aziz akan menghadiri sejumlah kegiatan,seperti tauziyah di Masjid Raya serta pertemuan dengan tim pejuang. Sekretaris pribadi Aziz, Irfan Yahya mengatakan, selama sehari di Takalar, Aziz juga akan memanfaatkan posisinya sebagai senator untuk menyampaikan perubahan UUD 1945 di hadapan aparatur pemerintahan dan berbagai elemen masyarakat.

“Esok harinya, beliau ke Kabupaten Soppeng untuk menghadiri berbagai kegiatan tim pemenangan dan sukarelawan di sejumlah pelosok, serta pertemuan dengan tokoh masyarakat di Lajjoa,”tutur Irfan kepada media, kemarin. Selain dua daerah itu, Aziz juga akan melakukan sosialisasi di Kabupaten Wajo.

Di daerah yang dikenal sebagai penghasil kain sutera itu,Aziz dijadwalkan memberikan arahan kepada tim pejuang. Sementara itu, Ilham juga terus bergerak menggalang dukungan. Kemarin, Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel itu kembali menemui sesepuh Muhammadiyah di Sulsel, yakni KH Djamaluddin Amin.

Mantan ketua umum PSM Makassar ini meminta restu serta saran terkait pencalonannya di Pilgub Sulsel bersama Aziz, termasuk mengharapkan bantuan agar meyakinkan elit PAN untuk mendukungnya. Maklum, Djamaluddin Amin dikenal sebagai pendiri PAN Sulsel,sekaligus orang tua kandung Ketua DPW PAN Sulsel Ashabul Kahfi.Dia juga masih memiliki pengaruh di tingkat pengurus dan kader PAN di Sulsel.